Siapa sih yang tidak suka es teh? banyak orang yang menikmati kesegarannya untuk melengkapi kegiatan makannya, apalagi di siang hari yang terik dan rasanya gerah. Namun, apakah anda sudah mengkaji, apa yang menimbulkan sensasi segar itu? esnya? atau tehnya. Berikut saya share kan apa yang saya peroleh dari banyak sumber mengenai kajian terhadap es teh atau ice tea kesukaan banyak orang ini.
Pertama, mari perhatikan waktu minum teh. Apakah cocok, teh sebagai pendamping makan besar kita? Faktanya, meminum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan dapat mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64%. Hal ini disebabkan teh mengandung tanin, kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayuran, dan kacang-kacangan.
Kedua, teh yang disajikan dalam keadaan dingin (di bawah suhu normal air) dapat menyebabkan batu ginjal. Memang segar dan nikmat namun, es teh menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal. Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. "Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk," kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.
Batu ginjal sendiri adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral sisa umumnya bisa dikeluarkan dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.
Agar menghindari kemungkinan buruk minum teh, berikut kiat-kiat agar es teh tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:
- Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.
- Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.
Nah, menurut saya pribadi, solusi yang paling mudah, murah, dan sehat adalah dengan mendampingkan air putih dengan makan kita, minuman teh juga berasal dari air putih.
Mencegah [MASIH] lebih baik daripada mengobati.
Sekian dulu, jangan lupa saling share ya.. thanks